Si Mas Hasan

Sharing Information and know more knowledge

Thursday, August 13, 2015

Pencari Rumput Penuh Cita


sumber gambar :devianart



Malam itu, bulan bersinar dilangit dengan terang, menerangi malam yang terasa begitu tenang seakan tak ingin  mengganggu kenyamanan tidur seorang pemuda yang malang yang hidup sebatang kara tanpa kedua orang tuanya. Pemuda tersebut bernama Iman, dia tinggal di kampung sindang sari tepat di kaki gunung gede. Iman adalah seorang pemuda bisu yang tak pernah mengecap sekolah dasar sekali pun. Sehari – harinya iman bekerja sebagai pencari rumput untuk memberi makan domba –domba tetangganya dengan bayaran lima ribu rupiah persatu karung rumput.
       Malam telah berlalu dan pagi datang menyongsong, Iman sudah terbangun dari tidurnya dan bersiap –siap untuk berangkat bekerja mencari rumput kedaerah di sekitar kampungnya. Setelah bersiap – siap Iman pun berangkat dan tidak butuh waktu yang lama dia telah sampai ke tempat yang banyak rerumputannya. Dia pun langsung memotong dan mengambil rumput tersebut, dia pun merasa lelah dan memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu. Dia beristirahat di bawah pohon nangka. Pada saat dia sedang beristirahat dia memikirkan “ sampai kapan saya harus bekerja begitu keras begini, mungkinkah saya bisa mendapatkan pekerjaan dan hidup berkecukupan, tidak miskin seperti sekarang “ Iman termenung cukup lama sambil memandang pemuda yang bernama angga yang hidupnya berkecukupan. Dia sadar dia tidak seperti angga, dia hanyalah seorang yang bisu yang tidak pernah mengecap bangku sekolah, tapi dia percaya jika dia jalani hidupnya dengan penuh semangat dan selalu bekerja keras di juga akan berhasil walaupun dia memiliki banyak kekurangan.
          Dengan begitu semangat iman melanjutkan kembali pekerjaannya.
          Hari demi hari, bulan demi bulan di lewatinya dengan bekerja sebagai pencari rumput, hingga pada suatu saat ada seorang Bapak – bapak yang terluka parah akibat tertabrak kendaraan ketika hendak melimtasi jalan di samping sawah tempat iman mencari rumput. Dari sawah yang ada di samping jalan tersebut iman berlari dan menolon ga Bapak – bapak tersebut serta langsung membawanya ke rumah sakit terdekat. Iman menolong dan membayar biaya pengobatan Bapak – bapak tersebut dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan meskipun di sendiri masih kekurangan. Bapak – bapak tesebut akhirnya sembuh dengan cepat dan langsung pulang ke tempat tinggalnya setelah mengucapkan banyak terima kasih kepada iman. Iman lupa kalau dia belum mengetahui alamat Bapak tersebut, saat akn menanyakan alamatnya bapak – bapak tersebut sudah terlanjur pergi entah dia kemana.
      
  Keesokan harinya iman kembali bekerja mencari rumput lagi hingga sampai sore hari. Pada sore harinya, ketika ketika dia pulang nampak seorang pria berdiri tepat di depan rumahnya.iaman tidak tahu sipa dia tetapi, saat iman menjumpa pria itu, pria itu bertanya “        
Apa anda saudara iman ?, Iman pun mengangguk, kemudian pria tersebut berbicara lagi “ saya di perintah majikan saya untuk menjemput anda, apa anda bisa ikut saya sekarang ? “, Iman mengangguk lagi. Setelah iman menganti baju, iman pun berangkar dengan pria tersebut di sebuah tempat di tengah kota yang cukup besar dan mewah dan langsung mamasuki tempat tersebut. Setelah iman memasuki daerah tersebut dia bertemu dengan seorang yang dia rasa kenal. Iman memandangnya dan teringat bahwa seseorang itu adalah Bapak –bapak yang dia tolong waktu itu. Melihat iman datang bapak – bapak itu tersenyum bahagia dan langsung memeluk iman. Kemudian sang bapak –bapak berkata “ terimkasih banyak iman, atas pertolonganmu saya masih selamat sampai sekatrang. Sebagai imbalannya silahkan ambil sebagian sebagian hartaku ini “, setalah bapak –bapak tersebut berkata begitu iman menolaknya, walaupunsudah beberapa kali di tawarkan tetapi iman tetap menolaknya. Kemudian bapak – bapak itu berkata lagi “ kalau kamu tidak au memberi pemberian dari saya, bagaimana kalau kamu mau menjadi angkat anak saya ?” setalah permintaan kedua tersebut iman tidak bisa lagi menolak permintaan bapak – bapak tersebut dan dia pun menerimanya. Sang bapak – bapak pun begitu bahagia atas keputusan iman tersbut dan mengangkat iman sebai ank ankatnya.
      Sejak kejadian itu kehidupan iman menjadi berubah. Dia tidak lagi mencari rumput di sawah – sawah dan hidupnya tidak lagi sebatang kara.
      Sekarang kehidupan  di jalani dengan tanpa susah payah mencari makan dan dengan pekerjaan yang dulu di inginkan.





No comments:

Post a Comment