|
Yang
satu melihat betapa pentingnya perusahaan membangun employer brand yang
bertujuan untuk mempertahankan dan merekrut super talented employee dan tulisan
sekarang melihat bagaimana kita sebagai individu perlu membangun brand untuk
diri kita sendiri dan kita merupakan CEO dan brand manager untuk diri kita
sendiri. Tujuannya supaya talen kita sebagai individu dikenal orang dan
perusahaan untuk meningkatkan value kita dan organisasi.
Perusahaan sangat mengerti betapa pentingnya branding dan oleh karena itu mereka berani meng-investasikan untuk itu. Dalam globalisasi seperti sekarang ini, personal branding menjadi penting juga, mengingat persaingan datang dari negara lain seperti Malaysia, Singapura dan India. Kalau kita tidak mempunyai personal branding yang kuat, maka yang dapat terjadi adalah meskipun kemampuan kita sama atau lebih dibanding dengan "expatriate" tetapi gajinya mungkin saja lebih rendah. Sama halnya dengan produk, kita tidak membeli kopinya, melainkan membeli starbucks-nya atau tidak membeli sepatu olahraganya melainkan membeli Nike misalnya. Meskipun ada sepatu yang lebih baik dari Nike tetapi dijual dengan merek Franz, maka orang lebih memilih membeli Nike. Memang dalam keseharian, personal branding juga dikaitkan dengan community branding yang melekat dengan personal orang tersebut, seperti misalnya alumni universitas tertentu, asal negara atau asal perusahaan dapat mempersepsikan orang tersebut. Ada perusahaan konsultan besar yang terkenal, misalnya, di dalamnya mempunyai soft asset yang istimewa seperti karyawan yang cerdas, motivasi tinggi dan mempunyai talen sehingga keluaran dari perusahaan tersebut dapat dibayar mahal di perusahaan lain. Baik atau buruknya persepsi dapat diubah dan diciptakan pada saat kita mengelola brand kita sendiri. Dalam hal ini betapa pentingnya intangible asset yang namanya brand ini.
Perusahaan sangat mengerti betapa pentingnya branding dan oleh karena itu mereka berani meng-investasikan untuk itu. Dalam globalisasi seperti sekarang ini, personal branding menjadi penting juga, mengingat persaingan datang dari negara lain seperti Malaysia, Singapura dan India. Kalau kita tidak mempunyai personal branding yang kuat, maka yang dapat terjadi adalah meskipun kemampuan kita sama atau lebih dibanding dengan "expatriate" tetapi gajinya mungkin saja lebih rendah. Sama halnya dengan produk, kita tidak membeli kopinya, melainkan membeli starbucks-nya atau tidak membeli sepatu olahraganya melainkan membeli Nike misalnya. Meskipun ada sepatu yang lebih baik dari Nike tetapi dijual dengan merek Franz, maka orang lebih memilih membeli Nike. Memang dalam keseharian, personal branding juga dikaitkan dengan community branding yang melekat dengan personal orang tersebut, seperti misalnya alumni universitas tertentu, asal negara atau asal perusahaan dapat mempersepsikan orang tersebut. Ada perusahaan konsultan besar yang terkenal, misalnya, di dalamnya mempunyai soft asset yang istimewa seperti karyawan yang cerdas, motivasi tinggi dan mempunyai talen sehingga keluaran dari perusahaan tersebut dapat dibayar mahal di perusahaan lain. Baik atau buruknya persepsi dapat diubah dan diciptakan pada saat kita mengelola brand kita sendiri. Dalam hal ini betapa pentingnya intangible asset yang namanya brand ini.
Belum
lagi di era teknologi informasi seperti sekarang, personal branding
dapat membantu banyak hal. Dalam hal e-mail misalnya. Tidak dapat dipungkiri
lagi bahwa kita sering kali menerima email dan menghapusnya sebelum dibaca,
karena kita menganggap email tersebut tidak penting. Begitu juga dengan sms.
Kalau kita sudah memiliki personal branding yang kuat, bisa dipastikan bahwa
email atau sms yang kita kirim tidak akan dihapus sebelum dibaca. Kalau dari
keseharian, kita dapat menyebut dan mengenal orang-orang yang mempunyai
personal brand yang kuat. Sebut saja Rhenald Khasali sebagai pakar di bidang
manajemen atau Roy Suryo sebagai pakar telekomunikasi, misalnya. Nama mereka
sudah dapat diasosiasikan dengan keahlian tertentu. Personal Branding seperti
inilah yang kita perlu bangun untuk menjadikan kita lebih mempunyai value.
Brand
seperti apa yang perlu dibangun? Jawabnya sederhana, yaitu brand yang
terpercaya dan dibangun berdasarkan reputasi. Kalau kita seorang sales
executive, tentu saja reputasi dilihat dari banyak aspek diantaranya adalah
bagaimana kita mencapai target dan membina hubungan dengan pelanggan, misalnya.
Seorang pemimpin dilihat dari bagaimana organisasi menjadi lebih berkembang
dengan cara-cara yang benar, misalnya. Seperti sudah disebut sebelumnya, brand
berkaitan dengan persepsi sehingga reputasi yang kita bangun seyogyanya selaras
dengan persepsi yang akan kita bangun.
Tantangan
kita sekarang adalah bagaimana kita memulai memasarkan brand kita? Banyak
sekali cara tentang hal ini. Salah satunya sudah dibahas dalam edisi bulan lalu
tentang online networking dan memang online networking merupakan tools yang
efektif untuk membangn personal brand. Cara lainnya, misalnya, kalau kita
senang menulis, coba kirimkan artikel ke media. Dalam hal ini tidak harus
dimulai dengan media yang berskala nasional. Kita dapat memulai dengan media
lokal atau komunitas kecil dulu. Kalau untuk mahasiswa, misalnya, dapat juga
menulis di media kampus. Atau kalau kita senang sebagai public speaker, dapat
dimulai dengan memberi seminar, mengajar, menjadi asisten atau lainnya.
Tulisan, seminar, email yang kita kirim, dan lainnya diharapkan mencerminkan
hal-hal yang berkaitan dengan brand kita. Cara-cara komunikasi yang disebutkan
di atas tentu saja tidak memerlukan biaya besar tetapi dapat menciptakan word
of mouth marketing, seperti halnya networking melalui teman, kolega, klien
maupun customers. Yang tidak kalah pentingnya juga adalah aktif mengikuti
organisasi profesi dan juga alumni.
Apapun
profesi kita, personal brand perlu dibangun dan dikelola oleh diri kita
sendiri. Kedudukan atau jabatan menjadi tidak signifikan lagi andai saja kita
sudah mempunyai brand yang kuat karena hal itu akan mengikuti dengan
sendirinya. Personal brand dapat menjadi intangible asset yang sangat bernilai
seperti halnya cocacola, pepsi col, Mc Donald dan masih banyak lagi. Selamat
dan sukese membangun brand. Personal branding adalah
suatu proses membangun identitas khas seseorang sehingga dikenal publik.
Kunci Sukses
Dimasa Depan
Semua orang berharap akan kesuksesan dikemudian hari,
beberapa orang dapat mewujudkannya namun tak sedikit pula yan gagal. lalu
bagaimana cara agar kita bisa sukses dikemudian hari? tidak ada cara yang sudah
pasti dapat menjamin kesuksesan seseorang, tapi dengan kerja keras dan
kegigihan tidak ada yang tidak mungkin.
Inti dari semua itu adalah:
Berhenti berfikir, berhenti berbicara, dan mulailah untuk
melakukannya.
Mulailah melakukan hal hal yang sudah anda rencanakan
sebelumnya, tanpa harus memikirkan kegagalan, pepatah mengatakan:
Kegagalan adalah sukses yang tertunda
Sukses itu
adalah impian semua orang yang ingin membahagiakan keluarga dan dirinya sediri.
Kesuksesan bisa kita gapai dengan adanya kemauan dan tekun dalam diri kita,
sebenarnya kita bisa untuk menjadi orang yang sukses di masa depan kelak karena
kita sebagai umat yang beragama mempunyai iman dan takwa kepada Allah SWT yang
selalu adil kepada umatnya.
Kita harus
optimis dan percaya diri bahwa kita mampu dan bisa untuk meraih keberhasilan
dalam hidup kita .Semangat dan tidak mudah putus asa itu adalah kunci untuk
meraih kesuksesan.
Jadilah diri kita sendiri dan jangan untuk mencoba menjadi diri kita sendiri, karena kita harus tunjukan jati diri dan bakat kita dan salurkan itu semua, insya allah semua keinginan kita bisa kita capai.Kesuksesan adalah kesenangan kita di masa depan kelak.
Go smart...Go freedom..
Jadilah diri kita sendiri dan jangan untuk mencoba menjadi diri kita sendiri, karena kita harus tunjukan jati diri dan bakat kita dan salurkan itu semua, insya allah semua keinginan kita bisa kita capai.Kesuksesan adalah kesenangan kita di masa depan kelak.
Go smart...Go freedom..
Kiat sukses menghadapi tantangan
masa depan
Google. Suatu nama besar yang dibangun dan diawali oleh anak
muda bermimpi besar. Mimpi besar yang kemudian ditinjaklanjuti dan diawali,
meskipun dengan langkah kecil, yaitu Search Engine. Tetapi langkah kecil itu
dilanjutkan dengan langkah besar, yaitu konsistensi tim untuk terus mencari
cara, teknologi, skema, trik, dan langkah apapun yang membuat Search Engine
makin bermanfaat dari waktu ke waktu. Itulah produk kreatifitas yang dilakukan
secara terus menerus, hasilnya luar biasa. Saat ini, tidak ada satupun
peselancar internet di dunia ini yang dapat lepas dari memanfaatkan Search
Engine Google.
Saya tidak akan menceritakan rincian teknologi yang dipakai oleh Google dengan Search Engine, Google Earth, dan Google Map nya. Saya lebih tertarik untuk membahas dan mengajak Anda untuk melihat sisi lain yang saya kira lebih bermanfaat dan relevan untuk tantangan Anda di masa mendatang. Anda akan berhasil menjawab tantangan masa depan, seandainya Anda mengetahuinya dan memiliki sikap yang benar tentang hal itu.
Beberapa hal ingin saya ungkapkan, dan sebagian di antaranya merupakan judgement dan sudut pandang pribadi yang memerlukan keterlibatan Anda untuk berfikir, dan mungkin untuk berbeda pendapat.
Saya tidak akan menceritakan rincian teknologi yang dipakai oleh Google dengan Search Engine, Google Earth, dan Google Map nya. Saya lebih tertarik untuk membahas dan mengajak Anda untuk melihat sisi lain yang saya kira lebih bermanfaat dan relevan untuk tantangan Anda di masa mendatang. Anda akan berhasil menjawab tantangan masa depan, seandainya Anda mengetahuinya dan memiliki sikap yang benar tentang hal itu.
Beberapa hal ingin saya ungkapkan, dan sebagian di antaranya merupakan judgement dan sudut pandang pribadi yang memerlukan keterlibatan Anda untuk berfikir, dan mungkin untuk berbeda pendapat.
Pemikiran Visioner
Kita sering mendengar istilah ini. Istilah yang cocok
kita lekatkan, ketika pada umur yang sangat muda Bill Gate mengemukakan
pemikirannya tentang komputer di setiap meja kerja Anda, ‘computer in any
desk’. Pada saat itu, komputer yang dikenal adalah perkakas besar berharga mahal,
hanya dimiliki oleh perusahaan besar. Tidak mungkin pengguna personal memakai
komputer di meja kerja.Orang pada saat itu berfikir “mimpi, kali yee?”. Dengan
visi besar dan kerja kerasnya, Bill Gate berhasil membuktikan bahwa mimpinya
bisa diwujudkan sebagai realitas. Yang dilakukan Bill Gate bukan membuat
perangkat keras komputer itu, melainkan membuat sesuatu yang memungkinkan
komputer itu berjalan, yaitu software sistem operasi.
Dalam perjalanan sejarah dunia ini, kita menjumpai
banyak orang yang memiliki pemikiran visioner dan kemudian dengan segala
keyakinan dan kerja kerasnya, berhasil mengubah visinya menjadi realitas yang
mendatangkan manfaat besar bagi dirinya dan lingkungan. Mereka adalah
orang-orang yang tidak akan dilupakan oleh zaman, karena mereka menjadi bagian
yang menentukan suatu era zaman.
Anda diharapkan memiliki pemikiran yang visioner.
Pemikiran mengenai keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang, 10 tahun,
20 tahun, 50 tahun, atau bahkan ratusan tahun lagi. Pemikiran mengenai keadaan
yang lebih baik mendatangkan inspirasi. Inspirasi melahirkan motivasi. Motivasi
mengarahkan pada daya juang dan kemampuan untuk bertahan pada situasi sulit.
Pelengkap dari semua itu adalah keseriusan Anda untuk berkreasi dengan
memanfaatkan potensi otak kita dan sumber pengetahuan yang sangat beragam.
Sudah saatnya, kita semua membangun visi yang benar
dan positif tentang masa depan. Itu akan mengarahkan kita kepada terciptanya
karya-karya yang bermanfaat. Kita akan dituntun untuk menjadi lebih produktif.
Pencarian Terus Menerus Tak Kenal Menyerah
Teruslah mencari. Anda akan terus menemukan. Ketika
seorang anak muda penemu Google berkhayal, bermimpi, bervisi, dan kemudian
bercita-cita, ia kemudian melakukan serangkaian upaya terus menerus untuk menggapainya,
dari yang kecil kemudian membesar. Perbaikan dilakukan terus menerus secara
vertikal makin mendalam-mendetail, dan secara horisontal makin meluas-melebar.
Anda mungkin ingat kisah Thomas Edison menemukan bola lampu listrik. Ia
melakukan percobaan dan kesalahan berkali-kali, bahkan mendekati angka 1000
kali. Pernahkah Anda mencoba melakukan sesuatu lebih dari 1 kali, 10 kali, atau
seratus kali, sebelum akhirnya Anda mendapatkan sesuatu yang Anda idamkan? Itu
hukum alam yang berlaku. Sedikit sekali keberhasilan yang dicapai dengan mudah,
bahkan itu terjadi di buku-buku dongeng. Sang Pangeran berjuang melewati
rintangan bertubi-tubi, sebelumnya akhirnya berhasil membawa Sang Putri.
Kombinasi Pemikiran ‘Blink’ dan ‘Think
Anda masih ingat tentang bagaimana Newton menemukan
hukum Gravitasi? Ia sedang duduk di bawah pohon, ketika sebuah apel jatuh di
dekatnya. ‘Blink’, begitu situasinya. Dari kejadian sekejap, ia kemudian
merumuskan hukum gravitasi yang menjadi ibu dari semua konsep tentang statika
dan mekanika di bumi ini. Tetapi, apakah hanya ‘Blink’ itu yang menjadi
penentunya? Tentu tidak. Newton telah berfikir keras tentang alam, jauh sebelum
ditemukannya hukum gravitasi. Dan ia tidak berhenti berfikir setelah peristiwa
‘Apel jatuh’ tadi. Itu yang terjadi pada banyak penemuan dan penemu besar di
bumi ini. Suatu ide besar kadang terjadi sekejap, blink. Tetapi, itu tidak
cukup. Dibutuhkan ‘think’, yaitu berupa pemikiran lanjutan, upaya terus
menerus, trial-and-error berkali-kali, sampai ide besar mewujud menjadi
menyataan. Itu yang hampir selalu ada di perusahaan-perusahaan besar seperti
Intel, Oracle, Microsoft, Sun Microsystem, IBM, dan lain-lain. Serangkaian
‘blink’ and ‘think’ menghiasi perjalanan mereka berkarya dari waktu ke waktu,
sehingga kita bisa melihat ribuan produk dari mereka terus lahir.
Perusahaan yang berhasil dicirikan paling tidak oleh 3
hal, yaitu 1. kreatifitas : kemampuannya untuk menemukan ide baru, 2. Eksekusi,
kemampuannya untuk menerapkan serangkaian proses bisnis dari ujung ke ujung,
dari dapur produksi ke distribusi produk, dengan konsep perbaikan terus menerus
(continual improvement), dan 3. Agility, kelincahan menyiasati perubahan zaman.
Nokia terus menghasilkan produk-produk baru dengan fitur-fitur yang menawan.
Umur produk menjadi makin pendek. Kita bisa membayangkan ratusan langkah yang
harus dilakukan dari awal keluarnya ide tentang produk baru, kegiatan riset
produk, riset pasar, perancangan, manufaktur, distribusi, promosi, pre sales,
maintenance, dan lain-lain. Itu membutuhkan disiplin ‘think’ yang sangat
ekstra. Kalau tidak, Nokia akan segera ditinggal konsumen. Nokia terus melihat
pasar yang terus berubah, dan dia mencari siasat agar produknya juga terus
diminati konsumen yang senang sekali berubah.
Agility
Kelincahan adalah kunci sukses. Ini mensyaratkan mata Anda tidak pernah terpejam melihat situasi sekitar. Selanjutnya otak Anda akan berfikir mencari pemikiran antisipatif atas perubahan yang terjadi di sekitar. Inilah inti permainannya. Agility seperti sistem kontrol berumpan balik. Pusat kontrolnya adalah otak kita dan inputnya adalah mata dan seluruh indera kita.Saat ini telah terjadi pergeseran pandangan mengenai bisnis, dari bisnis konvensional ke bisnis modern. Pergeseran itu bersumber pada cara bisnis memandang manusia. Dulu bisnis menyebut pihak yang memakai produk sebagai konsumen. Sekarang bisnis harus memandang lebih ‘manusiawi’ siapa yang berhubungan dengannya dengan sentuhan personal agar hubungannya lebih kuat. Dulu keberhasilan bisnis ditentukan oleh produk. Sekarang keberhasilan bisnis lebih ditentukan oleh mutu servisnya, ketimbang produknya. Dan ada banyak hal lagi yang mewarnai pergeseran-perubahan itu.
Mereka yang memahami pergeseran dan mengantisipasinya akan terus bertahan dan berjaya. Mereka yang buta akan segera berakhir. Agility suatu perusahaan terkait pada masalah seperti ini.
Kelincahan adalah kunci sukses. Ini mensyaratkan mata Anda tidak pernah terpejam melihat situasi sekitar. Selanjutnya otak Anda akan berfikir mencari pemikiran antisipatif atas perubahan yang terjadi di sekitar. Inilah inti permainannya. Agility seperti sistem kontrol berumpan balik. Pusat kontrolnya adalah otak kita dan inputnya adalah mata dan seluruh indera kita.Saat ini telah terjadi pergeseran pandangan mengenai bisnis, dari bisnis konvensional ke bisnis modern. Pergeseran itu bersumber pada cara bisnis memandang manusia. Dulu bisnis menyebut pihak yang memakai produk sebagai konsumen. Sekarang bisnis harus memandang lebih ‘manusiawi’ siapa yang berhubungan dengannya dengan sentuhan personal agar hubungannya lebih kuat. Dulu keberhasilan bisnis ditentukan oleh produk. Sekarang keberhasilan bisnis lebih ditentukan oleh mutu servisnya, ketimbang produknya. Dan ada banyak hal lagi yang mewarnai pergeseran-perubahan itu.
Mereka yang memahami pergeseran dan mengantisipasinya akan terus bertahan dan berjaya. Mereka yang buta akan segera berakhir. Agility suatu perusahaan terkait pada masalah seperti ini.
Keberhasilan Akademik BUKAN Penentu
Satu-Satunya Keberhasilan
Adakah suatu kebetulan, bila pendiri dan pemilik Microsoft, Oracle, dan DELL adalah mahasiswa yang secara sukarela meninggalkan bangku kuliah tanpa wisuda? Meskipun akhirnya, Bill Gate diwisuda oleh Harvard pada tahun ini, 2007?
Anda tidak boleh mengambil kesimpulan yang salah, dan kemudian keluar dari perkuliahan agar sukses di masa depan. Saya hanya ingin menyampaikan pendapat bahwa yang menetukan keberhasilan Anda bukan lah sekolah dan gelar Anda. Saya memiliki banyak teman yang sukses di perkuliahan, tetapi tidak terlalu cemerlang dalam berkarier. Namun sebaliknya, saya menjumpai banyak orang yang ternyata cemerlang dalam pekerjaan, meskipun tidak terlalu cemerlang dalam akademik. Saya tidak merasa perlu juga mencari korelasi antara keduanya.
Adakah suatu kebetulan, bila pendiri dan pemilik Microsoft, Oracle, dan DELL adalah mahasiswa yang secara sukarela meninggalkan bangku kuliah tanpa wisuda? Meskipun akhirnya, Bill Gate diwisuda oleh Harvard pada tahun ini, 2007?
Anda tidak boleh mengambil kesimpulan yang salah, dan kemudian keluar dari perkuliahan agar sukses di masa depan. Saya hanya ingin menyampaikan pendapat bahwa yang menetukan keberhasilan Anda bukan lah sekolah dan gelar Anda. Saya memiliki banyak teman yang sukses di perkuliahan, tetapi tidak terlalu cemerlang dalam berkarier. Namun sebaliknya, saya menjumpai banyak orang yang ternyata cemerlang dalam pekerjaan, meskipun tidak terlalu cemerlang dalam akademik. Saya tidak merasa perlu juga mencari korelasi antara keduanya.
Sisi baiknya adalah bahwa Anda yang nilainya pas-pasan
tidak perlu berkecil hati untuk lebih sukses dari teman-teman Anda yang
memiliki nilai lebih baik. Anda yang memiliki nilai baik di akademik perlu
lebih peka menjaga agar keberhasilan akademik Anda dapat menjadi salah satu
modal bagi keberhasilan Anda di karier. Modal yang lain harus Anda gali dan
segera miliki.
Kita tahu ada banyak perusahaan seperti Microsoft yang
dengan tangan terbuka akan menerima Anda bekerja di sana, meskipun Anda tidak
sempat diwisuda karena lebih menikmati kreasi dan belajar informal daripada
mengikuti kurikulum formal perguruan tinggi. Kita juga tahu ada lebih banyak
perusahaan di dalam dan luar negeri yang mensyaratkan status S1, S2, atau S3.
Anda bebas merencanakannya.
Tetapi berkarya tidaklah selalu bekerja di perusahaan milik orang lain. Anda sanggup, asal mau, untuk berkarya di perusahaan yang Anda ciptakan sendiri, lapangan kerja yang Anda bangun sendiri. Ini lah lahan berkarya yang hampir tidak terbatas, sangat lebar dan luas. Lahan ini menuntut daya eksplorasi dan eksploitasi potensi otak dan otot kita.
Enterpreunership menuntut kita terus-menerus memiliki visi ke depan, terus menerus menggali ide ‘blink’ dan keras berfikir untuk mewujudkanya, bersikap agile dari waktu ke waktu, dan tidak menyandarkan gelar kesarjanaan sebagai satu-satunya modal kesuksesan.
Mengamati perkembangan teknologi saat ini seharusnya membangkitkan semangat kita untuk maju dan berkarya. Saat ini kita melihat berbagai perkembangan menarik, yang sedang terjadi
Tetapi berkarya tidaklah selalu bekerja di perusahaan milik orang lain. Anda sanggup, asal mau, untuk berkarya di perusahaan yang Anda ciptakan sendiri, lapangan kerja yang Anda bangun sendiri. Ini lah lahan berkarya yang hampir tidak terbatas, sangat lebar dan luas. Lahan ini menuntut daya eksplorasi dan eksploitasi potensi otak dan otot kita.
Enterpreunership menuntut kita terus-menerus memiliki visi ke depan, terus menerus menggali ide ‘blink’ dan keras berfikir untuk mewujudkanya, bersikap agile dari waktu ke waktu, dan tidak menyandarkan gelar kesarjanaan sebagai satu-satunya modal kesuksesan.
Mengamati perkembangan teknologi saat ini seharusnya membangkitkan semangat kita untuk maju dan berkarya. Saat ini kita melihat berbagai perkembangan menarik, yang sedang terjadi
1. Konvergensi
teknologi komputer dan telekomunikasi
2. Konvergensi
teknologi komunikasi dan inovasi content
3. Pergeseran
model bisnis dari menjual produk ke menjual jasa
Konvergensi atau menyatunya teknologi komputer dan
telekomunikasi menjadikan jaringan informasi makin membesar, menghubungkan
simpul-simpul jaringan berupa mesin-mesin pemroses yang makin bervariasi, seperti
PC, notebook, pocket PC, hand phone, televisi, piranti periferal, piranti
kontrol ke mesin produksi, dan lain-lain. Ini mendatangkan efek manfaat yang
sangat besar berupa makin kuatnya ide otomatisasi proses bisnis yang makin
meluas. Interkoneksi yang makin luas dan lancar akan meningkatkan efektifitas
proses, dan mudah-mudahan efisiensi pemanfaatan sumber daya, terutama waktu
proses. Bagi bisnis, ini membuka peluang bagi Anda untuk mencari ide-ide
mengenai otomatisasi perkantoran atau proses bisnis yang melibatkan
piranti-piranti komunikasi atau mesin pemroses yang ada di pasaran. Syaratnya
adalah pemahaman mengenai kompleksitas proses bisnis dan pemahaman mengenai
fitur-fitur produk telekomunikasi dan jejaring komputer.
Menyatunya teknologi informasi dan inovasi content
akan mempercepat tersebar dan terbangunnya pengetahuan dan kecerdasan
masyarakat. Content bisa berupa suara, gambar, dan teks. Topik content bisa
sangat bervariasi bergantung kebutuhan komunitas. Inovasi content adalah kreasi
untuk menyuguhkan topik pengetahuan dalam format yang menarik bagi komunitas,
dan mudah disebarkan melalui teknologi informasi yang berkembang. Peluang Anda
sangat terbuka untuk berkarya di bidang ini. Yang dibutuhkan adalah kecermatan
Anda membaca selera komunitas dan sesegera mungkin mencari format/ model
take-and-give dari Anda pemilik bisnis dan komunitas penikmat content.
Bisnis ke depan berorientasi pada aliran jasa, bukan
barang. Fokuslah pada bentuk aliran yang mungkin di masa depan. Anda bisa
membuat software mainan kecil yang dipublish ke situs Anda. Selanjutnya,
melalui promosi, orang lain bisa mengunjungi situs Anda dan memanfaatkan
software mainan Anda. Anda perlu fokus pada “pemanfaatan sesuatu” dibandingkan
“pemilikan sesuatu”. Konsumen Anda cukup menyewa dari Anda, tidak perlu membeli
dari Anda.
Saya ingin menutup tulisan saya dengan mengajak Anda
untuk segera lebih memikirkan tentang kreasi atau karya daripada bekerja.
Berfikir tentang kreasi berujung pada manfaat bagi orang lain. Berfikir tentang
bekerja berujung pada gaji atau penghasilan. Kemanfaatan bagi orang lain tentu
lebih mulia dari dari sekedar gaji atau penghasilan. Kemanfaatan bagi orang
lain, bahkan akan menghasilkan sesuatu yang lebih banyak dan luas dari gaji itu
sendiri. Namun demikian, Anda tentu bisa berkreasi sambil bekerja pada orang
lain. selain itu juga yang terpenting anda harus memiliki Mindset yang Benar
so good
ReplyDelete